SilahkanAnda klik link tentang Contoh Makalah Strategi Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin PDF yang ada di bawah ini. Semoga dapat bermanfaat. Maka pada tahun 23 H (644M) Utsman bin Affan secara resmi terpilih menjadi khalifah ketiga setelah Umar, Usman menjadi khalifah selama 12 tahun, dan termasuk khalifah terlama berkuasa di Khulafaurrasyidin.

Model Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin Kepemimpinan keempat Khulafaur Rasyidin berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadinya dan situasi masyarakatnya. Pada masa Abu Bakar, Beliau dikenal dengan Khalifaturrasul yaitu pengganti Rasul sebagai pemimpin agama dan pemerintahan. Semasa kepemimpinanya yang singkat, beliau memprioritaskan penyelesaian problem dalam negeri. Beberapa kelompok berusaha melepaskan diri dari jamaah Islam. mereka menggangkap setelah Nabi Muhammad Saw. meninggal maka berakhir pula kekuasaan Islam terhadap mereka. Selain itu beberapa orang mengaku sebagai nabi pengganti Rasul. Juga ada yang menolak membayar zakat. Terhadap ketiga pembelot tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka. Pusat kekuasaan bersifata sentral. Segala kekuputusan ada di tangan Khalifah Abu Bakar. Walaupun begitu, Beliau selalu mengadakan musyawarah dengan para Sahabatnya sebelum memutuskan sesuatu. Seperti keputusan untuk memerangi orang yang tidak membayar zakat. Terjadi musyawarah dengan Umar bin Khattab. Dan alasan Abu Bakar bahwa tidak ada yang memisahkan antara shalat dan zakat al-Qur’an. Beliau beralasan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak pernah mencontohkannya. Tapi setelah mendengar pendapat para Sahabat bahwa penulisan itu untuk kemaslahatan umat, beliau menerimnya. Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan mempertimbangkan situasi politik yang ada. Beliau khawatir kalau pengangkatan melalui proses pemilihan seperti pada masanya akan memperkeruh situasi politik. Selain itu agar pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Islam akan terhambat. Pada Masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau memproklamirkan Amirullmukminin. Beliau memprioritaskan perluasan Islam. perluasan Islam mencapai sepertiga dunia. Islam bisa tersebar sampai ke daratan Eropa. Ketegasan dan kebijkasanaan membawa Islam menjadi kekuatan yang diperhitungankan. Posisi Islam menyamai kekuatan besar yaitu Romawi dan Persia. Umar bin Khattab menerapkan sistem administrasi pemerintahan yang diadopsi dari Persia. Administrasi pemerintahan mengatur delapan wilayah provinsi yaitu Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kuffah, Palestina, dan Mesir. Beberapa Departemen didirikan untuk mengatur gaji dan pajak tanah sehingga berdiri Bait al Mal. Dalam merapikan sistem admnistrasi, Beliau menerapkan kalender Hijriah. Penanggal berdasarkan hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan bulan Muhamram sebagai awal bulan kalender Hijriyah. Dalam proses peralihan kepemimpian, Umar bin Khattab tidak menggunakan cara yang dilakukan oleh Abu Bakar. Beliau lebih memilih tim formatur yang terdiri dari enam orang Sahabat Nabi. Tugasnya untuk memilih diantara mereka sebagai penggantinya. Melalui proses persidangan tim formatur terpilih Usman bin Affan sebagai Khalifah. Model kepemimpinan Umar bin Khattab dilanjutkan oleh Usman bin Affan. Beliau mengembang Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab. Perbedaan karakter Usman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda. Karakter Usman yang lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini menimbulkan keecewaan umat Islam. Disamping itu Usman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga beliau memimpin umat Islam sedikit lemah. Kebijakan yang paling disorot adalah Kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki jabatan penting. Seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat. Selain perluasan Islam, Usman memperhatikan pembangunan dalam kota seperti membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan masjid Nabawi. Beliau memperluas daya tampung masjid Nabawi yang dibangun pada zaman nabi Muhammad Saw. Pada masalah suksesi kepemimpinan, Usman bin Affan tindak meningggalkan pesan. Beliau meninggal terbunuh dalam peristiwa berdasah ketika beliau sedang membaca al Qur;an. Hal itulah yang memperburuk situasi politik setelah meninggalnya Khalifah Usman bin Affan di usia 83 tahun. Ali bin Abi Thalib melajutkan kepemimpinan Usman bin Affan dalam kondisi tidak stabil. Pengangkatan Ali bin Abi Thalib disetuju mayoritas umat Islam. Tapi sebagi pro Muawiyah menolak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib. Beliau menghadapi situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan Umar. Dimana umat Islam pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu, mereka memiliki banyak tugas yang harus dituntaskan seperti perluasan wilayah Islam. selain itu kehidupan sosialnya masih sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Sedangkan zaman Ali bin Abu Thalib luas dan besar, serta perjuangannya sudah terpengaruh oleh motivasi duniawi. Ali menghadapi kelompok penentang sangat kuat ketika memberlakukan kebijakannya pada pemecatan pejabat-pejabat. Hal ini yang dianggap penyebab munculnya pemberontakan. Beliau menghadapi juga pemberontakan dari Zubair dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku pembunuhan Usman bin Affan. Pertentang keduanya mengakibatkan perang Jamal atau perang unta karena Aisyah menunggang unta dalam peperangan. Pertentangan Ali dengan Muawiyah mengakibatkan perang siffin. Perang tersebut diakhiri dengan tahkim/arbitras di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Akibat peristiwa itu, muncul tiga golongan di kalangan umat Islam, yaitu Khawarij, Murjiah, dan Syiah. Ketiganya golongan yang sangat kuat dan mewarnai perkembangan pemikiran dalam Islam Perselisihan itulah yang menjadi awal berakhirnya pemerintahan Islam dibawah Khulafaurrasyidin. Meskipun memiliki kelemahan-kelemahan, para ahli sejarah menyatakan bahwa pemerintahan Islam masa Khulafaurrasyidin merupakan masa pemerintahan Islam yang paling mendekati masa pemerintahan Rasulullah Saw. Demikian artikel kami tentang model kepemimpinan khulafaur Rasyidin. . Semoga artikel kami tentang model kepemimpinan Khulafaur Rasyidin bermanfaat. IBRAHKEPEMIMPINAN KHULAFAUR RASYIDIN Abu Bakar As-Sidiq: • Tegas dan teguh memegang kebenaran. • Memberantas gerakan yang telah menyalahi Islam. GAYA KEPEMIMPINAN KHULAFAUR RASYIDIN: KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN • Abu Bakar : lembut dan tegas • Umar : Cerdas, tegas, mementingkan rakyatnya • Utsman : Saleh, penyantun, sabar • Ali - Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi. Khulafaur Rasyidin berjumlah empat khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa kepemimpinannya, Khulafaur Rasyidin memberi kontribusi besar dalam peradaban khalifah yang berkuasa selalu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kepemimpinannya dan mereka dikenal mempunyai perilaku terpuji yang patut diteladani umatnya. Pada masa kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari Jazirah Arab, Levant, Kaukasus, sebagian Afrika Utara, dataran tinggi Iran, dan Asia Tengah. Baca juga Kekhalifahan Bani Umayyah Masa Keemasan dan Akhir KekuasaanPengertian Khulafaur Rasyidin Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata, khulafah dan ar-rasyidin. Khulafah adalah bentuk jamak dari khalifah, yang artinya pengganti, pemimpin, atau penguasa yang diangkat setelah Nabi Muhammad untuk melanjutkan tugas beliau sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan, tetapi bukan sebagai nabi atau rasul. Sedangkan ar-rasyidin adalah bentuk jamak dari ar-rasyid yang artinya orang yang mendapat petunjuk. Jadi menurut bahasa, Khulafaur Rasyidin adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin, atau penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah. Sejarah Khulafaur Rasyidin Setelah Nabi Muhammad wafat, umat muslim sempat mengalami kebingungan karena beliau tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikanya sebagai pemimpin umat Islam.
khulafaurRasyididn. Fokus penelitian ini membahas tentang Khulafaur Rasyidin, kepemimpinan pada masa khalifah Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali, serta kontribusi masa Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Muslim. Hasil dari penelitian ini antara lain: Pertama, Khulafa Rasyidin bermakna pengganti-pengganti Rasul yang cendekiawan.
Setelah kepergian Rasulullah saw., para sahabat Anshar menginginkan kekhalifahan umat Islam digantikan oleh seseorang dari kalangan mayoritas kaum muslimin pada waktu itu mendambakan Abu Bakar ash-Shidiq yang menggantikan sang Nabi. Maka, dimulailah era Khulafaur yang mula-mula merasa ragu pada akhirnya turut membaiat Abu Bakar ash-Shidiq menjadi pemimpin baru umat beliau, Umar bin Khaththab menggantikannya sebagai khalifah kedua. Khalifah ketiga setelahnya adalah Ustman bin Affan dan kemudian ditutup oleh Ali bin Abi Thalib adalah nama-nama Khulafaur Rasyidin sekaligus empat dari sepuluh nama sahabat yang dijamin masuk mungkin sudah banyak mendengar kisah tentang empat sahabat tercinta Rasulullah saw. ini dalam menemani kiprah dakwah sang Nabi selama beliau masih apakah kamu tahu juga bagaimana mereka menggantikan sang Nabi tercinta dalam memimpin umat islam?Masing-masing tokoh memiliki pembawaan dan karakter kepemimpinan yang berbeda-beda. Nah, artikel ini akan membahas biografi Khulafaur Rasyidin secara di dalam bahasan tersebut adalah sifat yang patut diteladani, gelar yang dimiliki, dan jasanya terhadap peradaban melengkapi, saya sertakan juga secuplik sejarah dan pola pendidikan Islam pada masa kepemimpinan para sahabat Nabi yang mulia yakin kamu akan mendapatkan banyak hikmah dari kisah itu, kamu harus membaca artikel ini sampai habis dan jangan melewatkan sedikit pun informasi mengenai sejarah singkat Khulafaur simak dahulu pengertian Khulafaur Rasyidin, yuk!Apa Arti Khulafaur Rasyidin?Ash-Shiddiq, Khalifah PertamaSabda Nabi tentang Abu BakarPidato Indah sang Khalifah PertamaDua Tahun Pertama Era Khulafaur RasyidinAl-Faruq, Amirul Mu’minin KeduaNama Umar Disebut dalam Doa Nabi Tahun Kemakmuran yang Terasa SingkatBidang PemerintahanBidang PendidikanDzun Nurain, Khalifah Ketiga Hasil MufakatDua Periode Pemerintahan Dinasti UtsmanPembukuan Naskah Al-Qur’anTimbulnya Ragam Cabang Ilmu HadisBabul Ilmi, Khalifah Penutup Khulafaur RasyidinLima Tahun Terakhir Era Khulafaur RasyidinKisah Wafatnya 4 Khulafaur RasyidinAbu Bakar ash-Shiddiq bin Khaththab Arti Khulafaur Rasyidin?Secara etimologi, khulafaur rasyidin artinya “pengganti dalam bentuk jamak Rasul yang cerdas”.Berdasarkan terminologi, khulafaur rasyidin memiliki makna “pemimpin-pemimpin yang menggantikan peran Rasulullah saw. dalam mengatur kehidupan kaum muslimin dengan proporsional, bijak, cerdas, amanah, dan diberi petunjuk oleh Allah Swt.”Ash-Shiddiq, Khalifah PertamaSeperti yang sudah disinggung sebelumnya, Khulafaur Rasyidin berjumlah empat orang dan yang pertama adalah Abu Bakar ash-Shiddiq dibaiat oleh seluruh kaum muslimin yang hadir dalam majelis pada saat tak ada yang menghendaki posisi kekhalifahan kecuali diduduki oleh sahabat nabi yang jujur dan membenarkan mengherankan, sebenarnya, karena Abu Bakar adalah sahabat terdekat Rasulullah saw. dan yang paling dicintai beliau setelah Aisyah tak diragukan, keimanannya pun demikian. Ia merupakan yang pertama memeluk Islam dari kalangan laki-laki dewasa dan yang kedua setelah Khadijah Nabi tentang Abu BakarDalam The Preaching of Islam, Thomas W. Arnold menuliskan sabda nabi tentang Abu Bakar ash-Shiddiq selalu berkata, Tidak pernah saya mengajak seseorang masuk Islam tanpa ragu-ragu dan minta tempo berpikir, melainkan Abu Bakar’.”Dalam beberapa peristiwa penting, Abu Bakar selalu terlihat membersamai Rasulullah saw., seperti pada saat ia menemani sang Nabi berhijrah ke Khaldun dalam Muqaddimah menuturkan bahwa Abu Bakar pernah ditunjuk oleh Nabi untuk menggantikannya mengimami shalat berjamaah menjelang akhir hidup ini yang lantas dijadikan oleh Umar bin Khaththab sebagai pertanda bahwa Rasulullah saw. menginginkan Abu Bakar yang menggantikan Nabi sebagai Bakar pun memulai masa kepemimpinan Khulafaur Hayat Muhammad, Muhammad Husain Haekal menceritakan ucapan Umar selanjutnya, yaitu“Kami akan mengikrarkan orang yang disukai oleh Rasulullah di antara kita semua ini.”Ikrar ini kemudian dinamakan Ikrar Saqifa. Kata-kata Umar bin Khaththab ra. menyadarkan para sahabat yang hadir pada waktu muslimin golongan Muhajirin berikrar, pun demikian halnya dengan kalangan Indah sang Khalifah PertamaDi atas mimbar, untuk pertama kalinya setelah dibaiat oleh seluruh sahabat, Abu Bakar menyampaikan pidatonya yang Muhammad Khalid merekamnya dalam Mengenal Pola Kepemimpinan Umat dari Karakteristik Perikehidupan Khalifah Rasulullah. Berikut kutipan pidato tersebut.“Hai, Kaum Muslimin. Saya telah diangkat sebagai pemimpin kalian, tetapi itu tidak berarti bahwa saya adalah yang terbaik di antara kalian. Maka jika saya benar, bantulah, dan jika saya salah, betulkanlah!Ingatlah, orang yang lemah di antara kalian menjadi kuat di sisiku hingga saya serahkan haknya kepadanya!Dan ingatlah, orang yang kuat di antara kalian menjadi lemah di sisiku hingga saya ambil yang bukan haknya saya selama saya menaati Allah dan Rasul-Nya! Dan jika saya tidak taat maka tiada keharusan bagi kalian untuk menaatiku!”Dalam pidato tersebut, tersirat makna amanah dalam memimpin, kejujuran, serta kewajiban menaati pemimpin yang hanya taat kepada Allah dan dikatakan, inilah pendidikan pertama yang Abu Bakar ajarkan kepada para sahabat sebagai peserta utamanya setelah menjadi khalifah pembuka pada era Khulafaur Rasyidin adalah menyatukan kekuatan umat Islam di Jazirah ini bukan hal yang tak mungkin bagi Abu Bakar mengingat status sosialnya sebagai bangsawan Makkah yang terpandang dan kaya Tahun Pertama Era Khulafaur RasyidinMasa Abu Bakar ra. menjadi khalifah amatlah singkat, yaitu tak lebih dari dua memimpin umat Islam pada masa Khulafaur Rasyidin mulai tahun 632 M hingga 634 M yang mulanya diwarnai oleh upaya melepaskan diri dari umat, keengganan membayar pajak, serta adanya nabi palsu adalah masalah yang Khalifah Abu Bakar dapatkan dari para khalifah menyadari bahwa ulah para pengkhianat ini dapat memutus rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat kaum mengkhawatirkan lagi, sikap mereka juga akan memberikan pengaruh buruk kepada orang-orang yang keimanannya masih itulah, Khalifah Abu Bakar lalu menghimpun kekuatan dan mengirim pasukan ke Yamamah Riyadh, Arab Saudi untuk menumpas segala tindak pemberontakan Pendidikan Islam Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia mencatat banyak hafiz yang gugur akibat peristiwa karena itu, sebuah saran untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an datang dari Umar bin Khaththab kepada sang Bakar menyetujui saran tersebut dan mengutus Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhuma, untuk kekuatan umat Islam di Jazirah Arab menjadi dasar untuk memperjuangkan perluasan wilayah dakwah serta pendidikan Amirul Mu’minin KeduaUmar bin Khaththab muncul menggantikan Abu Bakar, menjadi pemimpin kaum muslimin selanjutnya pada era Khulafaur Ash-Shiddiq, beliau merupakan sahabat lain yang sering disebut-sebut oleh Rasulullah saw. dalam ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُا وُضِعَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ عَلَى سَرِيرِهِ فَتَكَنَّفَهُ النَّاسُ يَدْعُونَ وَيُثْنُونَ وَيُصَلُّونَ عَلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُرْفَعَ وَأَنَا فِيهِمْ قَالَ فَلَمْ يَرُعْنِي إِلَّا بِرَجُلٍ قَدْ أَخَذَ بِمَنْكِبِي مِنْ وَرَائِي فَالْتَفَتُّ إِلَيْهِ فَإِذَا هُوَ عَلِيٌّ فَتَرَحَّمَ عَلَى عُمَرَ وَقَالَ مَا خَلَّفْتَ أَحَدًا أَحَبَّ إِلَيَّ أَنْ أَلْقَى اللَّهَ بِمِثْلِ عَمَلِهِ مِنْكَ وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كُنْتُ لَأَظُنُّ أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ وَذَاكَ أَنِّي كُنْتُ أُكَثِّرُ أَسْمَعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ جِئْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَدَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَخَرَجْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ فَإِنْ كُنْتُ لَأَرْجُو أَوْ لَأَظُنُّ أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَهُمَاAn ibni abii mulaikata qaala sami’tub-na abbaasin yaquulu wudhi’a umarub-nul-khaththaabi alaa sariirihi fatakannafahun-naasu yad’uuna wa yutsnuuna wa yushalluuna alaihi qabla an yurfa’a wa anaa fiihim qaala falam yaru’nii illaa bi rajulin qad akhadza bi mankibii min waraa-ii fal-tafattu ilaihi fa-idzaa huwa aliyyun fatarahhama alaa umara wa qaala maa khallafta ahadan ahabba ilayya an alqallaaha bi mitsli amalihi minka waimullaahi inkuntu la-azhunnu an yaj’alakallaahu ma’a shaahibaika wa dzaaka annii kuntu ukatstsiru asma’u rasuulallaahi shallallaahu alaihi wa sallama yaquulu ji’tu anaa wa abuu bakrin wa umaru wa dakhaltu anaa wa abuu bakrin wa umaru wa kharajtu anaa wa abuu bakrin wa umaru fa-in kuntu la-arjuu au la-azhunnu an yaj’alakallaahu ma’ Ibnu Abu Mulaikah, dia berkata,Aku mendengar Ibnu Abbas berkata, Pada saat Umar bin Khaththab hendak meninggal, dia dibaringkan di atas tempat tidurnya. Para sahabat dan kaum muslimin lainnya berkumpul untuk bersama-sama memanjatkan doa dan ampunan kepada Allah bagi Umar sebelum dia meninggal dunia. Dan kebetulan pada saat itu, saya pun ikut berkumpul pula di sana. Tidak ada sesuatu yang mengejutkan saya, kecuali seorang laki-laki yang menepuk pundak saya dari belakang. Lalu, saya menoleh ke arah tersebut, dan ternyata ia adalah Ali bin Abu Thalib Setelah itu, ia pun memanjatkan doa dan ampunan kepada Allah bagi Umar bin Khaththab. Tidak berapa lama kemudian, Ali berkata, Tidak ada lagi seorang pun sepeninggalmu yang lebih aku cintai daripada dirimu, hingga aku lebih suka bertemu Allah dengan membawa kebaikan seperti kebaikan yang kau bawa, hai Umar. Demi Allah, sungguh aku berbaik sangka kepada Allah bahwasanya Dia sengaja menyertakanmu kepada dua orang teman dekatmu, Rasulullah dan Abu Bakar yang telah kembali kepada-Nya lebih dahulu darimu. Sebagaimana sabda Rasulullah yang sering aku dengar,’Aku datang bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar. Aku keluar bersama Abu Bakr dan Umar.’ Sungguh, aku berharap agar Allah senantiasa menyertakanmu bersama Rasulullah dan Abu Bakar’.” Hadis Shahih Muslim No. – Kitab Keutamaan SahabatNama Umar Disebut dalam Doa Nabi kuat, kehendak yang mantap, fisik yang bugar, dan pembawaan yang suka berterus terang membuat nama Umar menjadi satu dari dua Umar yang disebut Rasulullah saw. dalam اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ وَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُRasuulallaahu shallallaahu alaihi wa sallama qaalallaahumma a’izzal-islaama bi ahabbi hadzainir-rajulaini ilaika bi abii jahlin au bi umarab-nil-khaththaabi qaala wa kaana ahannahumaa ilaihi saw. pernah berdoa, Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu di antara kedua orang yang paling Engkau cintai Abu Jahal Amr bin Hisyam atau Umar bin Khaththab.’ Ibnu Umar berkata, Dan ternyata yang lebih Allah cintai di antara keduanya adalah Umar bin Khaththab’.” Hadis Jami’ At-Tirmidzi No. – Kitab Budi Pekerti yang TerpujiDi bawah kepemimpinannya, kekuasaan Islam meluas dengan amat sebuah kota di Libya, Irak, Mesir, Persia Iran, dan Syam Lebanon, Palestina, Suriah, Yordania termasuk wilayah yang berlebihan agaknya jika dikatakan bahwa Umar memiliki pengaruh terbesar kedua setelah Rasulullah saw. dalam sejarah pembentukan pemerintahan dengan corak Tahun Kemakmuran yang Terasa SingkatMasa pemerintahan Umar bin Khaththab adalah 10 tahun, dimulai dari tahun 634 M hingga 644 satu dekade tersebut, sang amirul mu’minin berhasil menciptakan suasana yang relatif aman dan akibat dari meluasnya wilayah kekuasaan Islam, seperti yang dituliskan dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar 6, kebutuhan hidup keumatan dalam segala aspek pun di antara hajat umat tersebut adalah teraturnya kepemimpinan dan seluruh itu, Umar mengambil kebijakan penting dalam bidang pemerintahan dan PemerintahanAmirul Mu’minin Umar bin Khaththab juga memperhitungkan dengan cermat siapa-siapa saja yang layak menjadi gubernur, guru, dan panglima, baik di dalam maupun luar haruslah sahabat Nabi yang fakih sekaligus seorang ulama. Berikut ini beberapa tokoh yang diberi Musa Al-Asy’ari ahli Al-Qur’an, fiqih, dan hadits ditugaskan menjadi Gubernur Basrah, Darda’ ditugaskan ke Damsyik Damaskus, Suriah, Muaz bin Jabal ke Palestina, serta Ubadah, radhiyallahu anhum, ke Hims Homs, Suriah untuk mengajar agama dan Al-Qur’ bin al-Ash ra. ahli dan pencatat hadits ditugaskan sebagai panglima untuk menaklukkan itu, Umar bin Khaththab mengumpulkan Abdullah bin Umar pengumpul hadits, Ali bin Abi Thalib ahli tafsir dan hukum, Ibnu Abbas ahli ilmu faraid dan tafsir Al-Qur’an, serta Ibnu Mas’ud ahli Al-Qur’an dan hadis radhiyallahu anhum untuk berada bersama dengannya di pemerintahan pusat di PendidikanUmar menciptakan sistem pendidikan Islam yang lebih luas, maju, dan lengkap untuk membentuk figur-figur ahli dalam bidang juga terkenal akan ijitihad-ijtihadnya di kalangan fuqaha. Beberapa di antaranya adalah hal-hal yang kini biasa dilakukan oleh kaum muslimin di seluruh bacaan ash-shalaatu khairum minan-nauum’ shalat itu lebih baik daripada tidur pada adzan masjid sebagai pusat pengajaran dan kalender muazin, imam, dan guru dari dana baitul shalat tarawih ini dipandang amat penting berdasarkan firman Allah Swt. dan sabda Rasulullah saw. tentang ilmu sebagai هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِAmman huwa qaanitun aanaa-al-laili saajidaw wa qaa-imay yaḥdzarul-aakhirata wa yarjuu raḥmata rabbih, qul hal yastawilldziina ya’lamuuna walladziina laa ya’lamuun, innamaa yatadzakkaru kamu, hai orang musyrik, yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui berilmu dengan orang-orang yang tidak mengetahui tidak berilmu?’ Sesungguhnya, orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran.” QS surah Az-Zumar 9قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِQaala rasuulullaahi shallallaahu alaihi wa sallama man salaka thariiqan yaltamisu fiihi ilman sahhalallaahu lahu thariiqan saw. bersabda, Barang siapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” Hadis Jami’ At-Tirmidzi No. – Kitab IlmuDzun Nurain, Khalifah Ketiga Hasil MufakatPeriode Khulafaur Rasyidin turut diwarnai oleh khalifah ketiga, Utsman bin Affan yang dipilih berdasarkan kesepakatan harta dan jiwanya, menantu Rasulullah saw. ini amat berjasa pada masa awal dakwah Islam, baik dalam periode diam-diam maupun adalah seorang sahabat yang berjuluk Dzun Nurain – Pemilik Dua ini tersemat padanya karena ia memiliki kesempatan istimewa untuk menjadi menantu Rasulullah saw. sebanyak dua menikahi salah seorang putri Nabi yang bernama Ruqayyah istrinya meninggal, Rasulullah saw. menikahkan Utsman bin Affan kembali dengan anak perempuan beliau yang lain, yaitu Ummu Kultsum ini tertera dalam Ensiklopedi Islam Dzun Nurain, Utsman bin Affan ra. juga dijuluki Hijratain karena pernah berhijrah dua kali, yaitu hijrah kecil menuju Habsyi Habasyah, Etiopia dan hijrah besar menuju beserta Ruqayyah binti Muhammad mengikuti kedua peristiwa bersejarah ada sahabat Nabi lain yang mengalami peristiwa serupa sehingga maka pantas saja Utsman bin Affan dijuluki Periode Pemerintahan Dinasti UtsmanDua belas tahun, yang terbagi dalam dua kurun waktu, dihabiskan sang khalifah untuk memimpin kaum dan keberhasilan mewarnai periode enam tahun pertama, sedangkan pemberontakan dan pergolakan mengisi sisa masa kekhalifahan Utsman bin Affan kurun waktu kepemimpinan 644–656 M yang lebih lama daripada dua pendahulunya, lebih banyak pula peristiwa yang terjadi pada kaum muslimin di bawah regulasi sang di antaranya berhubungan dengan ilmu agama dan Naskah Al-Qur’anDalam History of the Arabs, Philip K. Hitti menuturkan bahwa Khalifah Utsman meminta naskah-naskah Al-Qur’an yang telah dikumpulkan pada masa kekhalifahan Abu Bakar oleh Zaid bin Tsabit untuk ini berupa kumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang masih berserakan dan disimpan oleh putri Umar bin Khaththab, yaitu Ummul Mu’minin Hafshah badan pembukuan Al-Qur’an dengan Zaid bin Tsabit r. a. sebagai ketuanya. Lembaga ini beranggotakan Abdurrahman bin Haris dan Abdullah bin ketiga sahabat ini adalah menyalin kembali ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam merujuk pada bacaan para hafiz sesuai instruksi khalifah Utsman bin Affan terdapat perbedaan bacaan antara hafiz yang satu dengan lainnya, yang disalin adalah yang memiliki dialek Quraisy Arab.Proses ini adalah bukti kuat bahwa Allah Swt. sendiri yang menjaga Al-Qur’ نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَInnaa naḥnu nazzalnadz-dzikra wa innaa lahuu Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya, Kami benar-benar memeliharanya.” QS surah Al-Hijr 9Setelah selesai, salinan Al-Qur’an diberi nama Al-Mushaf dan diperbanyak menjadi lima di antaranya disimpan di Madinah dan diberi nama Mushaf al-Imam, sedangkan empat lainnya dikirim ke Basrah dan Kufah Irak, Makkah, serta Ragam Cabang Ilmu HadisDua belas tahun setelah Rasulullah saw. wafat bukanlah waktu yang sebentar untuk menyebarluaskan kepemimpinan Utsman ra. berjalan, wilayah dengan penduduk yang beriman menjadi makin melebar, tak terbatas pada Jazirah Arab bin Affan menyadari kemungkinan sulitnya bagi kaum muslimin di luar bangsa Arab untuk memahami Al-Qur’an yang berbahasa sang khalifah pada kesimpulan bahwa dibutuhkan ilmu hadits yang mendukung untuk mempelajari isi kalam Allah Swt. dengan sini, timbullah ragam cabang ilmu hadits yang diajarkan di masjid serta kuttab dan lantas diteruskan ke rumah-rumah kaum adalah institusi akademis yang dibentuk setelah masjid pada masa pemerintahan Abu Bakar demikian menurut Asama Hasan Fahmi dalam Sejarah dan Filsafat Pendidikan di Madinah, Kuttab memiliki tenaga pengajar yang tak lain adalah para sahabat pembelajaran ini kemudian masih dilakukan hingga kini dan dikenal dengan nama sistem pendidikan ajarnya tak memiliki batas usia serta gender dan umumnya dilakukan dalam halaqah, yaitu sebuah proses belajar-mengajar di mana guru dan muridnya duduk Ilmi, Khalifah Penutup Khulafaur RasyidinDalam periode Khulafaur Rasyidin, ada suami dari putri kesayangan Rasulullah saw. sebagai khalifah terakhir, yaitu Ali bin Abi Thalib sang Nabi ini masih merupakan sepupu beliau yang pertama memeluk Islam dari kalangan masih kecil, Abu Thalib bin Abdul Muthalib menitipkan Ali bin Abi Thalib kepada Abdul Muthalib untuk diasuh dan tinggal bersama Rasulullah karenanya, kedua sepupu ini menjadi amat dekat dan banyak mengetahui perihal kehidupan heran jika Prof. Dr. A. Syalabi bertutur dalam Sejarah dan Kebudayaan Islam bahwa kedekatan itu menjadikan Ali sebagai sahabat yang paling banyak menyerap ilmu agama dari Rasulullah saw. dan merawi banyak saja jika julukan babul ilmi–pintu gerbang ilmu pengetahuan–disematkan pada ilmu pengetahuan adalah sebuah kota maka Ali adalah pintu gerbang untuk kira-kira cara para sahabat yang sering mendapatkan hadits dari Ali ini juga pernah mengecoh kaum kafir Quraisy dan menjadi penyelamat nyawa Rasulullah saw. atas izin Allah itu, ia berbaring di atas tempat tidur sang Nabi dan berpura-pura menjadi diri pulalah yang terus membersamai hingga mertua tercintanya berpulang kepada Sang Pencipta dan mengurus keperluan jenazah Tahun Terakhir Era Khulafaur RasyidinPeriode pemerintahan Ali bin Abi Thalib merupakan masa-masa yang tak aman karena pecahnya perang yang terjadi saat periode Dinasti Utsman sebelumnya tak lantas menyurut begitu khalifah ketiga tersebut justru makin tersulut setelah Ali ditunjuk menjadi sang khalifah terakhir ini memusatkan fokus pemerintahannya pada keamanan, ketenteraman, ketertiban, dan persatuan umat Wafatnya 4 Khulafaur RasyidinAbu Bakar ash-Shiddiq Ummul Mu’minin Aisyah ini menutup usia pada tanggal 21 Jumadil Akhir 13 H hari pada saat itu sama dengan usia Rasulullah saw. ketika wafat. Abu Bakar diserang demam beberapa hari sebelum akhirnya mengembuskan napas bin Khaththab kedua pada masa Khulafaur Rasyidin ini wafat pada tahun 644 Lu’luah Firoz, seorang budak dari Persia, menikam Umar bin Khaththab yang tengah berada di masjid dan menegakkan shalat ajalnya, beliau masih memikirkan siapa sahabat berikutnya yang akan menggantikan ia memimpin umat Islam dan menunjuk sebuah majelis syura untuk melakukan di penghujung usianya masih terdengar relevan untuk masa sekarang “Kematian akan sangat buruk bagiku seandainya aku tidak menjadi seorang muslim.”Berdasarkan penanggalan Hijriah, menantu Rasulullah saw. ini syahid pada tanggal 17 Zulhijah 35 H tahun 655 M pada hari dan pergolakan yang mengisi enam tahun terakhir masa kepemimpinan beliau mengakibatkan terbunuhnya sang terbunuh oleh para pemberontak yang menerobos masuk ke dalam rumah dan menemukan Utsman yang tengah yang syahid di akhir hayat ini pernah diutarakan oleh Rasulullah اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَعِدَ أُحُدًا فَتَبِعَهُ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ فَرَجَفَ بِهِمْ فَضَرَبَهُ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرِجْلِهِ وَقَالَ اثْبُتْ أُحُدُ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِNabiyyallaahi shallallaahu alaihi wa sallama sha’ida uhdan fatabi’ahu abuu bakrin wa uamru wa utsmaanu farajafa bihim fadharabahu nabiyyullaahi shallallaahu alaihi wa sallama birajlihi wa qaalats-but uhudu nabiyyun wa shiddiiqun wa saw. pernah mendaki Gunung Uhud. Kemudian, beliau diikuti oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman hingga gunung itu bergetar. Nabi saw. kemudian menghentakkan kakinya seraya mengatakan, Tenanglah, wahai Uhud. Sesungguhnya, di sisimu ada seorang Nabi, seorang shiddiq, dan dua orang syahid.” Hadits Sunan Abu Dawud No. – Kitab SunahKhalifah terakhir ini wafat pada tanggal 24 Januari 661 M karena terbunuh oleh seorang pengkhianat dari kalangan Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam Ibnu Muljam.Ia menghantam dahi Ali ra. dengan pedang beracun atas dasar pembalasan dendam terhadap seorang karibnya yang terbunuh di Nahrawan, gaya kepemimpinan empat tokoh Khulafaur Rasyidin sepeninggal Rasulullah berharap akan pemimpin yang meneladani sifat-sifat para sahabat tercinta Nabi ini. Semoga artikel ini bermanfaat!SumberAminah, Nina. 2015. Jurnal Tarbiya Pola Pendidikan Islam Periode Khulafaur Rasyidin. Bandung UIN Sunan Gunung Ely. 2015. Jurnal Intelegensia Peradaban Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin. Jepara Universitas Islam Nahdlatul
Begitulahgaya kepemimpinan empat tokoh Khulafaur Rasyidin sepeninggal Rasulullah saw. Mari berharap akan pemimpin yang meneladani sifat-sifat para sahabat tercinta Nabi ini. Semoga artikel ini bermanfaat! Sumber: Aminah, Nina. 2015. Jurnal Tarbiya: Pola Pendidikan Islam Periode Khulafaur Rasyidin. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati. Zainudin, Ely
Deprecated Function WP_Query was called with an argument that is deprecated since version caller_get_posts is deprecated. Use ignore_sticky_posts instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5697 Notice Undefined variable arkrp in /home/u5450082/public_html/ on line 435 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 7 min read Deprecated Function WP_Query was called with an argument that is deprecated since version caller_get_posts is deprecated. Use ignore_sticky_posts instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5697 Notice Undefined variable arkrp in /home/u5450082/public_html/ on line 435 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 3 min read Deprecated Function WP_Query was called with an argument that is deprecated since version caller_get_posts is deprecated. Use ignore_sticky_posts instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5697 Notice Undefined variable arkrp in /home/u5450082/public_html/ on line 435 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 4 min read Deprecated Function WP_Query was called with an argument that is deprecated since version caller_get_posts is deprecated. Use ignore_sticky_posts instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5697 Notice Undefined variable arkrp in /home/u5450082/public_html/ on line 435 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 5 min read
KhulafaurRasyidin ini merupakan contoh teladan yang baik yang dapat diterapkan diberbagai zaman, dan juga dapat dipadu padankan sesuai dengan perkembangan zaman yang berlaku. Kegiatan penyuluhan Meneladani Gaya Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin bagi Mahasiswa di Era 4.0 bertujuan untuk meningkatakan dan menumbuhkan rasa kepemimpinan pada
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW maka lahirlah Khulafaur Rasyidin. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin? Istilah ini berasal dari dua kata yaitu khulafa yang diartikan sebagai para khalifah dan ar-rasyidin memiliki arti mendapat petunjuk. Jadi secara sederhana istilah tersebut bermaksut para khalifah yang mendapatkan petunjuk. Para pemimpin yang masuk dalam Khulafaur Rasyidin di antaranya adalah Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan terakhir Ali bin Abi Thalib. Lantas apa tugas dari keberadaan kelompok ini? Guna mengetahui pengertian Khulafaur Rasyidin, tugas, nama hingga kisah-kisahnya, yuk simak ulasan di bawah ini. BACA JUGA Doa Menyambut Bulan Ramadhan Menurut Ajaran Rasulullah Muttaqien Sejarah munculnya istilah kata ini, tak lepas dari zaman di mana Nabi Muhammad SAW wafat sekitar tahun 632 Masehi atau tahun 11 Hijriah. Kala itu, ada empat sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Keempat sahabat Rasulullah SAW ini kemudian melanjutkan tugas dari kepemimpinan Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat. Penjelasan mengenai kata Khulafaur Rasyidin bermula dari kata Khalifah dan Ar Rasyidin. Kedua kata ini kemudian diartikan sebagai para khalifah yang mendapatkan petunjuk. Saat Islam semakin kuat di tanah Arab, maka tampuk kepemimpinan dipegang oleg Rasulullah SAW. Beliau mempunyai tugas sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, sampai dengan pemimpin umat secara umum. Kisah Khulafaur Rasyidin bermula saat wafatnya Rasulullah SAW, sehingga kekuasaan politik dan pemerintahan lalu diberikan kepada para khulafaur. Masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin berlangsung selama 30 tahun dan dimulai sejak 11-40 Hijriah atau sekitar 632-660 M. Penjelasan tentang Khulafaur Rasyidin ini juga dapat ditemukan dalam firman Allah QS. At Taubah ayat 100 وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ Artinya “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” QS. At Taubah 100. Urutan khulafaur rasyidin Beritaku Sejarah munculnya kelompok ini memang ada sejak Rasulullah SAW wafat. Namun untuk memahami kisah dan urutan pada kelompok penerus tugas kepemimpinan Rasulullah SAW, maka perlu tahu para anggotanya sebagai berikut ini Abu bakar as Shiddiq Semasa hidupnya, Rasulullah SAW tidak pernah menitipkan pesan atau menunjuk siapapun yang akan menjadi penggantinya dalam memerintah. Namun hal ini malah memicu timbulnya konflik antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Kaum Anshar mengklaim berhak memimpin Arab dan menawarkan Sa’ad bin Ubadah sebagai khalifah dari golongan mereka. Sedangkan Abu Bakar as Shiddiq menawarkan Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah sebagai pemimpin. Namun ternyata Umar bin Khattab menolak usulan Abu Bakar as Shiddiq. Sehingga akhirnya baik kaum Muhajirin dan Anshar memilih legawa dan sepakat bahwa tampuk kekuasaan diberikan Abu Bakar as Shiddiq. Semasa kepemimpinannya, Abu Bakar as Shiddiq lebih memprioritaskan penyelesaian masalah dalam negeri. Namun karena pusat kekuasaan bersifat sentralistik dan keputusan di tangan Khalifah Abu Bakar, membuat banyak pihak merasa tidak puas. Sayangnya, pergolakan yang terjadi terus-menerus di dalam negeri, membuat Abu Bakar akhirnya tidak sanggup menyelesaikannya, sehingga diserahkan kepada Ummar bin Khattab. Meski demikian, Khulafaur Rasyidin pertama adalah Abu Bakar as Shiddiq Umar bin Khattab Di masa pemerintahan Umar bin Khattab, beliau memprioritaskan perluasan ajara Islam ke berbagai wilayah. Alhasil, upaya perluasan Islam yang dilakukan Ummar bin Khatab berhasil mencapai sepertiga dunia dan Islam dapat tersebar sampai ke wilayah Eropa. Gaya kepemimpinan ala Umar, membuat Islam menjadi kekuatan paling diperhitungkan. Beliau menerapkan sistem administrasi pemerintahan yang baik hingga diadopsi oleh Persia. Administrasi di bidang pemerintahan mengatur setidaknya delapan wilayah provinsi mulai dari Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina dan Mesir. Utsman bin Affan Saat Umar sedang sakit keras karena ditikam Abu Lu’lua’ah al Majusi, seorang budak asal Persia, maka beliaupun membentuk semacam tim formatur di mana di dalamnya ada Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Abi Waqqas. Tuga dari tim ini adalah memilih satu satu di antaranya untuk menggantikan Umar bin Khattab. Namun banyak anggota tim tersebut yang mundur sehingga tersisalah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Setelah terjadi perdebatan panjang dari para pengikutnya, maka Utsman bin Affan pun dipilih menjadi pengganti Umar bin Khattab. Di tangan Utsman bin Affan, khalifah mencoba mengembangkan Islam ke beberapa daerah yang sebelumnya tidak bisa dijangkau oleh Umar bin Khattab. Selama memerintah, Utsman bin Affan punya sejumlah kelemahan yang membatasi pergerakannya sebagai khalifah. Mulai dari usia yang tak lagi muda yaitu 70 tahun, lalu sikapnya yang terlalu lembut dalam memimpin, membuat umat islam merasa kecewa. Bahkan hal yang paling tragis dari masa kepemimpinan Utsman bin Affan adalah beliau mendapat serangan berdarah dari orang yang tak dikenal. Dimana kejadian itu bermula saat Utsman bin Affan sedang membaca Al-Quran. Terbunuhnya Utsman bin Affan ini membuat situasi politik menjadi kacau. Para sahabat dan pengikut khalifah pun mau tidak-mau mencari pengganti beliau. Mengingat Utsman bin Affan meninggal pada usia 83 tahun. Sehingga umat Islam yang tinggal di Madinah kebingungan menentukan siapa penggantinya. Ali bin Abi Thalib Suksesor pengganti Utsman bin Affan selanjutnya sebagai Khulafaur Rasyidin terakhir adalah Ali bin Abi Thalib. Awalnya Ali bin Abi Thalib sempat menolak menggantikan Utsman bin Affan. Sebab, menurut beliau situasinya sedang tidak baik karena muncul kerusuhan dimana-mana. Namun pada akhirnya Ali bin Abi Thalib menerima tawaran sebagai pemimpin Khulafaur Rasyidin selanjutnya setelah mendapat banyak desakan dari beberapa pihak. Momen pengangkatan khalifah ini terjadi pada tanggal 23 Juni 656 M. Pada masa kepemimpinananya, Ali bin Abi Thalib harus menghadapi kelompok penuntut pengusutan terhadap pembunuhan khalifah Utsman bin Affan. Selain dihadapkan dengan masalah tersebut, Ali bin Abi Thalib juga harus menghadapi perlawanan dari Zubair bin Awwam dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku pada pembunuhan Utsman bin Affan. . Munculnya pertentangan ini malah menciptakan perang jaman atau perang unta. Mengapa dinamakan perang unta? Karena Aisyah menunggang unta sebagai kendaraan peperangan. Konflik berlanjut pada pertentangan antara Ali dan Muawiyah yang berakhir dengan terciptanya Perang Siffin. Meski demikian akhirnya perang tersebut bisa diakhiri, setelah adanya tahkim atau arbitrase di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Peristiwa ini juga menimbulkan munculnya tiga golongan pada umat Islam yaitu Khawarij, Murji’ah dan Syiah. BACA JUGA Doa Setelah Sholat Tahajud yang Selalu Dibaca Rasulullah Masa akhir Tribun Sumsel Lamanya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin hanya berlangsung selama 30 tahun. Rentang waktu 30 tahun tersebut melipun masa Abu Bakar ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Lalu masa kekhalifaan Rasyidin ini pun digenapi oleh Hasan bin Ali sebagai pengganti dari Ali bin Abin Thalib selaku ayahnya. Di tahun 3 Hijriyah, pemerintah kemudian diserahkan oleh Hasan bin Ali kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Sifat khulafaur rasyidin Biografi Memahami tentang para khilafah maka selanjutnya bisa meneladani sifat-sifat yang ditunjukan oleh mereka. Mulai dari bersikap adil, jujur dan bijaksana, rendah hati. Lalu pemberani, adil dan bijaksana dalam mengambil sikap. BACA JUGA Arti dan Makna Jazakallah Khairan dan Penggunaannya Tugas khulafaur rasyidin Dictio Community Setelah tahu dengan sejarah, masa kepemimpinan dan pengertiannya, maka selanjutnya memahami dengan tugasnya. Di ketahui empat Khulafaur Rasyidin mempunyai tugas-tugasnya seperti penjelasan di bawah ini. Mereka menggantikan Rasulullah kecuali dalam tugas kenabian. Ini tertuang di QS Al-Ahzab 3340 yang artinya “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.” Tugas pertama adalah Melanjutkan dakwah dan ajaran Rasulullah Bertugas dalam Membina, mengatur, dan mengarahkan umat Islam sesuai dengan Al-Quran dan sunnah Melanjutkan pemerintahan yang telah dibangun Rasulullah Dapat memerangi kaum murtad yang merusak ajaran agama Bertugas dalam memperluas wilayah kekuasaan Islam Mengembangkan ajaran Islam kepada yang belum mengenalnya Demikian ulasan mengenai Khulafaur Rasyidin, mulai dari pengertian, sejarah, kisah dan tugas-tugasnya. Semoga ulasan di atas menambah pengetahuan dan sejarah akan Islam. Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
. 284 419 36 129 445 488 95 210

gaya kepemimpinan khulafaur rasyidin